OUTENTIK-Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kanwil Ditjenpas) Sulawesi Tengah menggelar skrining Active Case Finding (ACF) Tuberkulosis (TBC) di Lapas Kelas IIA Palu, Senin (20/10/2025), sebagai bagian dari program nasional eliminasi
TBC di lingkungan pemasyarakatan. Kegiatan ini bertujuan mendeteksi dini penyakit menular dan menjamin hak kesehatan warga binaan.
Kepala Kanwil Ditjenpas Sulteng, Bagus Kurniawan, melalui Kepala Bidang Pelayanan, Irpan, mengapresiasi kegiatan tersebut.
“Program eliminasi TBC di lapas bukan hanya kegiatan medis, tetapi bentuk nyata tanggung jawab negara dalam menjamin hak kesehatan bagi seluruh warga binaan. Kami akan terus mendorong agar kegiatan seperti ini dilakukan secara berkala di seluruh UPT Pemasyarakatan,” ujar Irpan.
Pada hari pertama, sebanyak 250 warga binaan menjalani skrining dari total target 692 peserta. Pemeriksaan dilakukan dua tahap, yakni skrining gejala awal oleh petugas medis lapas dan rontgen dada menggunakan alat mobile dari Tirta Medical Center.
“Seluruh warga binaan wajib dilakukan pemeriksaan, hal ini menjadi langkah konkret kami dalam menjamin hak kesehatan mereka,” tambah Irpan.
Kegiatan ini juga merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Nomor PAS.6.PK.07.03-442 tentang pelaksanaan penemuan kasus TBC melalui rontgen dada di seluruh lapas, rutan, dan LPKA di Indonesia.
Pelaksanaan di Lapas Palu melibatkan Dinas Kesehatan Kota Palu, Puskesmas Bulili, Puskesmas Sangurara, dan Tirta Medical Center sebagai penyedia layanan rontgen mobile.
Kepala Lapas Kelas IIA Palu, Makmur, menegaskan pentingnya deteksi dini untuk mencegah penularan TBC di lingkungan padat hunian.
“Lingkungan lapas memiliki risiko tinggi penularan TBC. Karena itu, deteksi dini menjadi langkah penting agar penanganan bisa cepat dan tepat. Ini bukan hanya soal kesehatan individu, tapi juga keamanan lingkungan lapas secara keseluruhan,” ujarnya.
Sementara itu, Onang Silvana, Wasor TB Dinas Kesehatan Kota Palu, menilai kolaborasi lintas instansi menjadi kunci pengendalian TBC di lingkungan tertutup.
“Kami siap membantu tindak lanjut hasil skrining, mulai dari pemeriksaan laboratorium hingga pengobatan. Pendekatan terpadu seperti ini efektif untuk memutus rantai penularan,” katanya.
Kegiatan berlangsung tertib dan mendapat antusiasme tinggi dari warga binaan. Kanwil Ditjenpas Sulteng berharap upaya ini memperkuat pencegahan penyakit menular dan mewujudkan lapas yang sehat, bersih, dan bebas TBC.









Komentar