Kamaruddin, Pedagang Es Krim yang Tetap Cari Rezeki di Tengah Aksi Demo Palu

OUTENTIK– Di tengah orasi dan lautan massa aksi yang memadati halaman kantor DPRD Sulawesi Tengah, Senin (1/9/2025), sosok Kamaruddin tampak tenang menunggu pembeli.

Ia berdiri di depan motor yang dilengkapi rombong es krim berwarna-warni, bertuliskan ‘Es krim 3 Rasa’ tepat di depan pagar Kantor Gubernur Sulteng di Jalan Samratulangi, yang berhadapan langsung dengan kantor DPRD Sulteng, lokasi utama aksi digelar.

Sesekali, tangan Komaruddin membunyikan lonceng kecil khas pedagang es krim keliling.

Teriknya siang, mengundang beberapa pengunjuk rasa untuk menghampiri dan membeli dagangannya.

Kamaruddin mengaku sudah dua kali berjualan di tengah aksi demo. Sebelumnya, ia hadir saat aksi 25 Agustus lalu, meski kala itu situasi berakhir ricuh antara massa dan aparat keamanan.

“Waktu ricuh saya buru-buru selamatkan dagangan. Untung tidak ada yang rusak,” ujarnya.

Meski penuh risiko, Kamaruddin tak menampik bahwa penghasilannya justru lebih banyak ketika berjualan di lokasi aksi dibanding hari hari biasa. Kerumunan massa membuat es krimnya lebih cepat laris.

“Namanya cari rezeki ya begini sudah, Mas. Kalau demo kan ramai orang. Alhamdulillah hari ini aman, jadi bisa jualan dengan tenang,” tuturnya.

Kehadiran Kamaruddin dan beberapa pedagang lain di tengah ribuan massa aksi menjadi potret kecil bagaimana roda ekonomi tetap berputar, bahkan di tengah ketegangan politik.

Ribuan massa dari mahasiswa, ojek online, dan sejumlah komunitas menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Senin (1/9/2025). Aksi ini berlangsung damai dengan pengamanan ketat aparat kepolisian.

Dalam aksi tersebut, massa menyuarakan berbagai tuntutan mulai dari isu nasional hingga persoalan daerah, termasuk evaluasi pertambangan, penolakan militerisasi ruang sipil, hingga desakan reformasi menyeluruh di DPR. Tuntutan lain juga menyangkut kenaikan upah minimum, pengesahan sejumlah RUU, serta keadilan bagi almarhum Affan Kurniawan yang meninggal dalam aksi sebelumnya.

Komentar