OUTENTIK-Bencana gempa bumi berkekuatan 5.7 magnitudo yang mengguncang wilayah Kabupaten Poso, Kamis malam (24/7), memaksa ribuan warga mengungsi. Di antara para pengungsi, tercatat sebanyak 62 jiwa bayi dan balita ikut terdampak dan kini tinggal di tenda-tenda darurat bersama keluarga mereka.
Data dari Tim Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Poso mencatat, dari total pengungsi di tiga desa terdampak yakni Tokilo, Tindoli, dan Tolambo, terdapat 7 bayi berusia di bawah 1 tahun, 55 balita usia 1 hingga 5 tahun.
Desa Tokilo: 7 bayi dan 22 balita
Desa Tolambo: 33 balita
Desa Tindoli: Tidak melaporkan secara rinci jumlah bayi dan balita
Keberadaan puluhan anak usia dini ini menjadi perhatian utama tim penanganan darurat, mengingat kelompok usia ini sangat rentan terhadap cuaca dingin, gangguan kesehatan, dan kurangnya asupan gizi.
“Kami sangat membutuhkan bantuan seperti susu formula, makanan bayi, popok, selimut, dan pakaian hangat. Kondisi di pengungsian tidak ideal bagi bayi dan balita,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Poso, Sofyan.
Pemerintah daerah dan BPBD terus berkoordinasi dengan BNPB serta berbagai pihak untuk mengirimkan logistik, terutama kebutuhan khusus bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, ibu hamil, dan penyandang disabilitas.
Dengan masih berlangsungnya gempa susulan dan kondisi darurat di lokasi, harapannya seluruh pihak dapat ikut bergotong royong menyalurkan bantuan agar bayi dan balita terdampak dapat bertahan dalam situasi krisis ini.









Komentar