OUTENTIK–Desa Olu, Setelah sekian lama bergantung pada pelita dan harapan, akhirnya terang itu datang juga. Ibu Aini, salah satu warga Desa Olu, tak lagi harus berdamai dengan gelap malam. Rumah sederhananya kini bercahaya, disinari listrik PLN yang mengalir 24 jam penuh.
Tak hanya rumah tangga yang merasakan perubahan. Saidin Ali, pengusaha depot air minum di desa yang sama, kini bisa menghidupkan seluruh mesin produksinya sekaligus. “Dulu, kami harus bergantian. Sekarang, semua bisa menyala. Usaha jalan lancar, rezeki pun ikut mengalir,” ucap Saidin.
Kini, tak ada lagi gelap yang terlalu pekat di Desa Olu. Setiap bola lampu yang menyala adalah nyala semangat, setiap arus listrik yang mengalir adalah bukti bahwa janji pembangunan bisa benar-benar sampai ke ujung negeri.

Reta, ibu rumah tangga di Desa Olu, kehadiran listrik menjadi simbol pengakuan keberadaan mereka. “Sudah puluhan tahun kami hidup dalam bayang-bayang kegelapan. Anak-anak kami belajar pakai pelita. Baru tiga bulan ini nyala terus, siang malam. Rasanya, kami baru sekarang benar-benar merasa tinggal di Indonesia,” tutur Reta.
Dampak ini juga dirasakan oleh Arman, petani kakao yang mengaku kini bisa menggiling hasil panen di malam hari. “Dulu kita tunggu siang, sekarang malam pun bisa kerja. Hidup kami jadi lebih maju,”katanya.
Peresmian listrik oleh Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, bersama Bupati Sigi dan jajaran PLN Suluttenggo, menjadi momen penuh makna. Mereka menyalakan lampu di rumah Ibu Aini. Sebuah tindakan simbolis, namun bergaung dan kini bukan lagi sekadar wacana.
“Kalau listrik saja susah masuk, bagaimana kita bicara pendidikan, kesehatan, dan ekonomi? Maka hari ini, kita bawa terang ke Olu. Terang ini bukan hanya untuk lampu, tapi untuk masa depan,” ujar Gubernur Sulteng, Anwar Hafid.
Rahmatan, Manajer PLN UP2K Sulteng, menegaskan bahwa cahaya yang kini menyinari pelosok itu adalah hasil dari gotong royong lintas batas birokrasi. “Ini bukan proyek biasa. Ini simbol bahwa negara hadir hingga ke ujung-ujung negeri,” katanya.
Infrastruktur yang kini berdiri di Desa Olu, Dusun Paku, dan Dusun Palili, adalah tulang punggung dari terang itu: 23 kilometer Saluran Tegangan Menengah, 7,6 kilometer Jaringan Tegangan Rendah, dan tiga gardu distribusi berkekuatan total 450 kVA.










Komentar