Ahli Waris Korban Longsor Bolano Lambunu Akan Terima Santunan Rp15 Juta

OUETENTIK-Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melalui Dinas Sosial (Dinsos) memastikan bahwa ahli waris korban tanah longsor di Kecamatan Bolano Lambunu, Kabupaten Parigi Moutong, akan menerima santunan duka dari Kementerian Sosial sebesar Rp15 juta per keluarga.

Bantuan diberikan atas arahan langsung Gubernur Sulteng Anwar Hafid.

“Setelah mendapatkan arahan dan petunjuk Gubernur bapak Anwar Hafid kami berkoordinasi dengan Kementerian Sosial untuk mendapatkan batuan bagi keluarga korban bencana alam tanah longsor di Bolano Lambunu. Dan Syukur Alhamdulillah Kemensos menyiapkan santunan duka bagi ahli waris masing-masing Rp15 juta per keluarga korban,” ujar Kepala Dinas Sosial Sulteng, Dra. Hj. Hasbia Zaenong, M.Si, Selasa (24/6/2025).

Hasbia menjelaskan, proses pencairan santunan akan dilakukan setelah data dari desa dan kecamatan diverifikasi, kemudian diserahkan ke Dinsos Kabupaten dan Provinsi.

Selanjutnya, tim dari Kemensos akan turun langsung ke lokasi untuk memastikan kelengkapan dokumen dan melakukan pembayaran melalui rekening masing-masing ahli waris.

“Saya sudah koordinasikan ke Dinsos Parigi Moutong untuk dibantu, ahli waris melengkapi berkasnya,” tambahnya.

Selain korban di Bolano Lambunu, dua keluarga korban banjir bandang di Wombo, Kabupaten Donggala, juga diproses untuk menerima bantuan serupa.

Hasbia menegaskan, karena dana ini bersumber dari keuangan negara, maka seluruh proses harus berjalan sesuai ketentuan yang berlaku. Ia juga merinci delapan dokumen persyaratan yang harus disiapkan, antara lain surat keterangan ahli waris dan kronologi kejadian dari desa, serta fotokopi KTP dan KK korban maupun ahli waris.

Sebelum santunan tunai dikucurkan, Dinsos Sulteng telah menyalurkan bantuan logistik untuk korban longsor di Bolano Lambunu, yaitu Kasur: 50 lembar, Selimut 50 lembar, Family Kit 50 paket, Kidsware 50 paket, Tenda Gulung 50 lembar. Logistik ini dikirim dari Gudang Sentra Nipotowe Palu pada Sabtu, 21 Juni 2025, sekaligus mendukung kunjungan kerja Komisi VIII DPR RI dalam penanganan bencana di Parigi Moutong.

“Sudah kita koordinasikan dengan Dinsos Parigi Moutong. Dan teman-teman pendamping PKH, Tagana, dan TKSK sedang mengambil data korban di lokasi,” pungkas Hasbia.

Komentar