OUTENTIK-Gubernur Sulawesi Tengah terpilih, Anwar Hafid, menegaskan bahwa pemangkasan Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp257 miliar dari pemerintah pusat tidak akan mengganggu jalannya program prioritas. Ia menyatakan akan menunda proyek yang belum mendesak dan mengalokasikan anggaran ke sektor yang lebih krusial, seperti pendidikan dan kesehatan
“Kami tidak akan mengorbankan program-program utama, hanya akan menyesuaikan skala dan jumlah penerima manfaat. Fokus kami tetap pada pendidikan dan kesehatan, tetapi dengan pendekatan yang lebih efisien,” ujar Anwar Hafid, Senin, 10 Februari 2025.
Sebagai langkah strategis, Anwar akan menerapkan efisiensi anggaran dan mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) agar pembangunan tetap berlanjut. Program layanan kesehatan berbasis KTP di RSUD Undata dan RS Madani tetap akan berjalan, meskipun dengan skema anggaran yang lebih terukur.
Selain itu, Pemprov Sulteng akan mengurangi ketergantungan pada dana pusat dengan memaksimalkan potensi pajak daerah. “Kami akan mengupayakan agar kendaraan operasional perusahaan yang beroperasi di Sulawesi Tengah menggunakan pelat daerah, sehingga pajaknya masuk ke kas provinsi. Selain itu, pajak air permukaan juga akan dimaksimalkan sebagai sumber pendapatan tambahan,” jelas Anwar.
Pemerintah juga akan memperkuat peran Perusahaan Daerah (Perusda) sebagai sumber kontribusi tambahan bagi PAD.
“Dengan pengelolaan anggaran yang tepat, kami yakin beban masyarakat dapat dikurangi, dan pembangunan di Sulawesi Tengah tetap berjalan sesuai visi kami,” tutup Anwar.









Komentar