Gubernur Anwar Hafid Tantang Parigi Moutong Jadi Lumbung Durian

OUTENTIK-Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, menantang Kabupaten Parigi Moutong untuk menjadi lumbung durian dunia dalam lima tahun ke depan.

Tantangan ini disampaikan pada pembukaan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Durian Parigi Moutong Tembus Tiongkok, Transformasi Ekonomi Durian Menuju Indonesia Emas 2045” di Aula Kantor Bupati Parigi Moutong, Rabu 04/06/2025.

Anwar Hafid menyoroti peluang Indonesia, khususnya Sulawesi Tengah, untuk menyalip dominasi Laos sebagai penghasil durian terbesar dunia.

Laos saat ini memiliki kebun durian seluas 3.000 hektare. Menurut Anwar, Parigi Moutong memiliki potensi untuk memperluas lahan hingga dua hingga tiga kali lipat dari itu.

“Kalau mau jadi lumbung durian dunia, harus punya lahan di atas 3.000 hektare dan Parigi punya peluang (memperluas lahan) 2 sampai 3 kali lipat dari Laos,” ujar Anwar.

Untuk merealisasikan target tersebut, Anwar mendorong pemerintah kabupaten mengambil langkah konkret melalui program BERANI Panen Raya, termasuk memperluas lahan tanam durian dari 3.000 menjadi 5.000 hektare melalui skema perhutanan sosial, menyediakan bibit unggul dan pupuk gratis kepada masyarakat, serta menjaga mutu dan kualitas durian secara konsisten.

Anwar optimis Parigi Moutong akan menjadi raksasa penghasil durian dunia karena duriannya memiliki karakteristik rasa yang unik.

“Durian boleh tumbuh di negeri lain tapi beda rasanya dengan kita,” pungkasnya.

Sebagai bentuk dukungan, Anwar menciptakan tagline khusus ‘EMAS BERDURI’ yang merupakan singkatan dari ‘Erwin Sahid Bersama Durian’.

Pembukaan acara ditandai dengan pemukulan gimba oleh Gubernur Anwar Hafid bersama Bupati Erwin Burase, Wakil Bupati Abdul Sahid, Sekjen Asosiasi Perkebunan Durian, dan Ketua KADIN Sulawesi Tengah.

Komentar