Outentik‐Sejumlah wilayah di Sulawesi Tengah beberapa waktu terakhir dilanda angin kencang/beliung. Sejumlah rumah warga maupun fasilitas umum terdampak dari angin kencang ini.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika stasiun Meteorologi Sis Aljufri Palu mengungkapkan, bahwa angin kencang ini disebabkan oleh tingginya pertumbuhan awan cumulonimbus.
“Angin kencang disebabkan oleh tingginya intensitas pertumbuhan awan cumulonimbus, dan terjadi siang sampai sore hari,” jelas Fathan Forcaster BMKG Meteorologi Palu, Jumat 27/12/2024.
Data BMKG awan Cumulonimbus dengan persentase cakupan spasial maksimum antara 50 hingga 75 persen atau OCNL/ Occasional akan terjadi disejumlah wilayah, mulai dari 26 Desember 2024 – 1 Januari 2025.
Wilayah Sumatera Utara, Lampung, Palembang, Samudra Hindia, Laut Jawa, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Selat Makassar, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Laut Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara dan Papua, hingga Sulawesi Tengah akan berdampak.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah mencatat, telah terjadi tiga kali kejadian angin kencang/beliung selama bulan Desember yang terjadi di wilayah Kabupaten Donggala, Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Banggai.









Komentar