OUTENTIK-Sebanyak 69 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kanwil Ditjenpas) Sulawesi Tengah mengikuti pelatihan simulasi pengawalan dan pemindahan narapidana, Jumat (13/6).
Kegiatan ini bekerja sama dengan Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Sulawesi Tengah sebagai bagian dari penguatan kapasitas dan deteksi dini terhadap potensi gangguan keamanan.
Kepala Kanwil Ditjenpas Sulteng, Bagus Kurniawan, menyebut pelatihan ini krusial untuk membekali CPNS dengan kemampuan teknis dan kesiapsiagaan menghadapi tantangan di lapas dan rutan.
“Deteksi dini dalam pengawalan dan pemindahan narapidana adalah aspek penting dalam mengidentifikasi potensi gangguan keamanan dan ketertiban yang mungkin terjadi. Tidak cukup hanya tahu prosedur, tapi harus siap dan sigap dalam bertindak jika terjadi gangguan keamanan,”ujarnya.
Ia menambahkan, sinergi dengan aparat penegak hukum seperti Gegana Brimob merupakan bentuk kolaborasi strategis dalam penegakan hukum dan penguatan karakter ASN yang tangguh.
Sementara itu, Bripka Anggoro dari Detasemen Gegana mengingatkan pentingnya kepatuhan terhadap SOP.
“Semua petugas yang terlibat dalam pengawalan perlu memahami dan menerapkan langkah-langkah deteksi dini untuk mencegah potensi gangguan keamanan dan ketertiban,”tegasnya.
Di sisi lain, 10 CPNS Non-SLTA mendapat pembekalan terpisah dari Kepala Bagian Tata Usaha dan Umum Kanwil Ditjenpas Sulteng, Maulana Luthfiyanto, yang menekankan pentingnya kolaborasi dalam proyek perubahan agar pelayanan publik semakin optimal dan pasti bermanfaat untuk masyarakat.









Komentar