Gubernur Sulteng Tegaskan segera Tindak Lanjuti Hasil Rakor Swasembada Pangan

OUTENTIK-Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. H. Anwar Hafid, M.Si, mengikuti Rapat Koordinasi Percepatan Swasembada Pangan Menghadapi Musim Kemarau 2025 yang digelar secara virtual dari ruang kerjanya, Selasa (3/6/2025).

Rakor dipimpin Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan diikuti kepala daerah se-Indonesia guna memastikan kesiapan menghadapi musim kemarau yang diprediksi bersifat basah.

Mendagri Tito menekankan pentingnya ketahanan pangan sebagai pilar pertumbuhan ekonomi nasional dan stabilitas harga.

“Pangan bukan hanya soal ketersediaan, tapi juga menyangkut inflasi, daya beli, dan ekonomi daerah,” ujarnya.

Presiden Prabowo Subianto menargetkan agar produksi pertanian tetap optimal bahkan mendorong ekspor.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebutkan stok beras nasional saat ini mencapai 4 juta ton, tertinggi dalam 57 tahun terakhir, namun masa kritis produksi padi terjadi pada Juni–September.

Untuk itu, program pompanisasi, perbaikan irigasi, dan distribusi alat dan mesin pertanian (alsintan) akan dipercepat.

“Pompanisasi dan irigasi adalah kunci agar sawah tetap produktif meski hujan minim,” kata Amran.

Gubernur Anwar menegaskan bahwa hasil rakor akan segera ditindaklanjuti.

“Kami akan memastikan program irigasi, alat dan mesin pertanian (alsintan), serta pompanisasi di Sulawesi Tengah berjalan optimal. Ini penting untuk menjaga ketahanan pangan daerah,” tegasnya.

Berdasarkan data Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Sulawesi Tengah mengalami surplus beras sebesar 75.194 ton dari Januari hingga Mei 2025.

Ketersediaan beras mencapai 208.851 ton, sementara kebutuhan masyarakat pada periode yang sama sebesar 133.658 ton.

Komentar