Outentik– Ribuan warga yang mengatasnamakan diri mereka sebagai Aliansi Masyarakat Buol Peduli Demokrasi menggelar aksi damai, Sabtu 30/11/2024. Mereka memprotes hasil Pilkada serentak 2024 di Kabupaten Buol.
Masa aksi menyebutkan bahwa adanya dugaan Money Politics (Politik uang) yang dilakukan secara Terstruktur, Sistematis, dan Masif oleh salah satu pasangan calon dengan suara terbanyak menurut hasil Quick Count.
Ribuan warga ini menuju ke sekretariat Bawaslu dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Buol, diawali dengan konvoi mengelilingi pusat kota.
Aspirasi penolakan terhadap hasil Pilkada 2024 juga ditujukan kepada aparat penegak hukum, yaitu Polres Buol dan Kejaksaan Negeri Buol.
Mereka menuntut kepolisian agar memproses dugaan Money Politics, mengusut, dan melakukan diskulifikasi terhadap pasangan calon nomor urut 2, Risharyudi Triwibowo dan Nasir Daimaroto yang diduga melakukan pembelian suara pemilih secara terang-terangan.
Massa aksi menyebut aksi itu bertujuan untuk mengawal demokrasi, dalam upaya memperjuangkan keadilan tanpa politik uang di Kabupaten Buol.
Aksi terhadap penolakan hasil Pilkada, masih akan digelar tiga hari berturut-turut, pada Senin, Selasa hingga Rabu 4 Desember 2024 dengan menurunkan kembali ribuan massa bahkan diklaim dengan jumlah yang lebih besar.
Ribuan massa ini tergabung dari beberapa elemen masyarakat dan gabungan pendukung pasangan calon lainnya.
Diketahui, berdasarkan hasil Quick Count, pasangan calon bupati Buol nomor urut dua yaitu, Risharyudi Triwibowo – Nasir Daimaroto berhasil meraup 40,29 persen suara.
Sementara pasangan nomor urut satu Abdullah Batalipu-Adi Joyo Dauda berada di angka 10,50 persen.
Paslon Nomor urut tiga Arianto Tamrin Riuh-Muamar A Koloi berada di angka 14,61 persen
Adapun paslon nomor empat, Muhammad Agris Dwi Putra Amran Batalipu-Djufrin Dj Manto meraih presentase 33,72 persen.









Komentar